Benar sekali apa yang dikatakan
oleh mbak Eva kalau semunya harus dinikmati. Berawal dari keluhan yang saya
lontarkan pada beliau perihal apa yang aku rasakan selama ini. Saya mengeluh
tentang pekerjaan yang terasa sungguh tidak nyaman dijalani. Merasa ini tidak
adil. Orang terus mendapatkan tugas tapi saya tidak kalaupun ada pekerjaan itu
yang tidak menghasilkan uang. Hati terus mengeluh dan selalu berpikir untuk
menyalakan semua orang atas keadaan ku ini. Hati terus bertanya mengapa saya
tidak dipekerjakan, mengapa tidak pernah dipakai, mengapa ditelantarkan,
seperti seorang pegawai kelas 2 yang selalu mendapat sisa itupun kalau masih
ada sisa. Setiap kegiatan yang menghasilkan uang tidak sekalipun saya diajak,
namun jikalau pekerjaan itu tidak menghasilkan uang diriku ini selalu diajak.
Teman-teman yang lain mendapatkan tugas silih berganti bahkan ada yang sudah 3
kali bertugas sedangkan yang lain belum sama sekali. Kekecewaan ku ini juga
dipicu penempatan yang tidak sesui dengan ilmu dengan kata lain saya tidak berkompeten dibidang ini. Tiap
hari aku hanya mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Aku marah.
Banyak hal yang aku telantarkan,
waktu yang terbuang dan pikiran yang terkuras karena kekecewaanku ini. Sudah hampir
3 bulan saya duduk disini dan sebagian besar hanya duduk dan menunggu waktu
untuk pulang. Hati dan jiwa ini tak pernah kuberikan seutuhnya pada instanku
ini. Selalu terbesit keinginan untuk segera keluar dan bekerja ditempat lain. Begitu
banyak politik pada instansi ini bahkan sampai untuk urusan penugasan sudah
terasa nuansa politiknya. Dari awal, kami yang ditempatkan disini adalah
pion-pion politik para pejabat dan kami, saat ini, hanya bisa mengikuti
langkah-langkah yang ditetapkan oleh para politikus tersebut.
Hah..saya sebenarnya tidak suka cara kerja instansi ini, namun apa daya diriku sudah masuk dalam pusaran nya. Paling tidak setelah mendengarkan wejengan dari pengalaman mbak eva, aku akan menerima keadaanku ini. Mencoba menikmati setiap waktu longgar ini dengan santai sembari berharap ada penugasan menghampiriku. Tetap senyum walau lusuh, tetap semangat walau jadi pengangguran pasif. “Sudah.Nikmati sajalah, Semua akan baik-baik saja. Tapi kalau kamu tidak suka Ya Silakan keluar dari sini dengan segala konsekuensi yang ada “ saya selalu menetapkan pikiran saya, sepanjang saya belum sanggup untuk keluar dari disini maka aku harus menjalaninya dengan senyum, mungkin kalian berpikir saya tidak bersyukur.... yups benar sekali. Makanya mulai sekarang saya mau bersyukur ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar