Sabtu, 08 Juni 2013

PEJABAT OH PEJABAT....

Pejabat oh Pejabat....

6 juni 2013

Pejabat adalah sebutan untuk seseorang yang sudah memiliki pangkat, kekuasaan dan juga anak buah yang harus dibimbingnya (Pendapat Pribadi Loh). Anak buah tersebut biasanya disebut bawahan. Di indonesia, istilah pejabat sangat erat hubungannya dengan pemerintahan.  Seseorang yang meduduki posisi tertentu yang mempunyai kriteria yang disebut sebelumnya maka dia adalah seorang pejabat. Untuk menjadi seorang pejabat dapat dilakukan melalui proses karir seorang pegawai negeri sipil (PNS) ataupun maupun pemberian politik oleh pejabat lainnya. Ada cukup banyak pejabat yang ada diindonesia loh mulai dari Esselon IV, III, II, I, sampai Menteri ^^

Kalau saya perhatikan ada kesamaan pada hampir pejabat di negeri kita ini. Hmm.. mau tahu neh? Heheh. Ok deh..

Pejabat di negeri ini adalah tipekal manusia yang sangat sensitif terhadap bawahannya dan sangat hormat pada atasanya (Mostly)

Loh kok gitu?

Iya donk..

Pejabat yang pernah saya lihat secara langsung maupun tak langsung sangat sentisitif. Jika seseorang (terutama bawahannya) bersikap biasa kepadanya maka dia pasti akan langsung tidak suka. Dengan sedikit isyarat saja bawahan tersebut langsung salah tingkah dan segera meminta maaf.
Pada saat acara pesta undangan, jika panitia melakukan kesalahan dalam menata tempat duduk pejabat dan mengharuskan pejabat tersebut harus berpindah kursi. Maka hampir dapat dipastikan pejabat tersebut lebih memilih untuk meninggalkan acara walaupun perpindahan itu hanya sebelahan kursi. Hmm.. itulah harga diri pejabat kita .

Kebiasaan pejabat yang sensitif tentu bukan lah suatu bakat yang sudah ada sejak lahir  melainkan berkembang seiring dengan pengalaman pejabat saat proses untuk menduduki jabatan tersebut. Ada berapa teori dari saya mengapa hal itu bisa terjadi. Pertama, pejabat tersebut merasa sebagai orang terpilih karena tidak semua orang seperti dia pada kedudukannya. Dia merasa lebih sehingga harus diperlakukan lebih pula.  Dia merasa hebat karena dapat memerintahkan orang. Dia merasa kuat karena dapat menghukum bawahannya. Dia merasa kaya karena pendapatnnya melebihi yang lain. Intinya dia merasa sombong terhadap yang ia dapatkan sekarang. Kedua, pejabat tersebut ikut-ikutan kebiasan pejabat sebelumnya. Dia melihat sosok pejabat atasanya bersikap demikian maka dia pun bersikap demikian. Dia melihat rekan sepangkatnya diperlakukan istimewa maka dia juga ingn juga diperlakukan istimewa.

Hal-hal yang jangan dilakukan ketika berurusan dengan pejabat:
  1. jangan membantah setiap perkataannya secara langsung. Hal ini hanya akan membuat pejabat tersebut semakin emosi saja, harga diri mereka dipertarukan disini ( menurut mereka loh). Sekalipun apa yang ingin anda sampaikan itu adalah kebenaran.
  2. jangan pernah dalam posisi tidak siap ketika pejabat tersebut sedang lewat didepan kita. Usahakan tersenyum walau tidak suka. Perbuatan yang tidak demikian dapat dengan mudah membuat para pejabat emosi.
  3. janagan pernah ada pengalaman buruk dengan pejabat. Apapun itu yang dapat membuat anda jelek dimata pejabat itu karena efeknya sungguh luar biasa. Anda akan doapandang jelek oleh seluruh pejabat lainnya walaupun pejabat itu bukan atasan anda. Hal ini dapat terjadi karena pejabat itu suka saling sharing tentang bawahannya biasanya lebih ditekankan pada prestasi bawahannya maupun nilai negatif bawahannya.
  4. Suka tidak suka harus tetap senyum saat berhadapan dengan pejabat.

Sangat jarang ada pejabat yang ramah kepada bawahnya dan sebagian besar bawahan harus bersikap ramah pada pejabat atasannya. Pejabat akan bersikap sangat ramah terhadap sesama rekan pejabat. Mereka begitu akrab walaupun baru bertemu untuk yang pertama kali. Sungguh kontras keadaannya saat berhadapan dengan bawahannya. “ jangan suruh bawahan untuk bergaul dengan pejabat, tapi mulai lah dari pejabat untuk mau “membuka hati” pada bawahnnya”


Jangan pernah mau bercita-cita jadi pejabat kalau kamu tidak mampu memegang amanah! Bersikaplah sebagai seorang pemimpin bukan hanya sekadar atasan!

UNTUK ADEKKU (^.^)

Untuk adekku yang sempat memberi warna  di hati kakak....

31 mei 2013

Sudah beberapa hari hati ini terus terbayang perbuatan yang sudah kakak lakukan pada adek. Ada perasaan menyesal mengakhiri hubungan ini dengan cara yang tidak sehat. Kakak sadar ini semua salah kakak yang tidak menghubungi adek hingga beberapa lama waktu. Hati kakak diselimuti rasa penyelesalan karena kakak tidak sempat mengungkapkan alasan dibalik semua ini. Adek begitu baik, cantik, muda, energik, dari keluarga berada dan juga penuh semangat. Adek selalu punya kisah untuk dibagi ke kakak. Adek tidak pernah menunjukkan ketidaksukaan saat jalan bersama kakak. Sungguh adek adalah calon istri yang benar-benar ideal  untuk dijadikan sebagai calon menantu, itu ucapan yang selalu kakak dengar dari ibu-ibu yang sering berinteraksi dengan adek.

Sungguh kakak tak punya sedikit pun keberanian untuk mengaungkapkan ini semua pada adek. Kakak tak sanggup untuk mengatakannya secara langsung. Mungkin dengan merangkai tulisan ini kakak ingin menyampaikan sesuatu tentang apa yang kakak rasakan.

Saat bertemu relasi, adek selalu menperkenalkan kakak pada relasi adek itu. Adek selalu menyebut kakak sebagai lulusan dari “Universitas A”  sehingga akan menimbulkan “komentar” dari orang yang mendengarkannya. Sebenarnya kakak cukup risih saat adek menyampaikan pada semua orang tetang “kelebihan”  kakak. Sungguh kakak benar-benar tidak tahu motif dibalik adek melakukan semua ini. Lagi-lagi karena ketidakmampuan kakak dalam menyampaikan pesan in, kakak jadi tidak bisa mengatakannya langsung pada adek. Tapi tahu kah adek kalau sebenarnya kakak ini adalah seorang yang tidak berada? Yang bisa kuliah disana tak lepas dari bantaun keluarga besar? Tahu kah adek kalau kakak banyak kekurangan dibandingkan kelebihan kakak yang secuil itu? Sungguh... dalam hati sebenarya kakak begitu minder saat bersanding dengan adek. Dengan latar belakang ekonomi maupun agama yang kurang, kakak merasa kurang pantas untuk disandingkan dengan adek. Maka dari itulah kakak memutuskan untuk menjauhi adek secara perlahan-lahan dengan memudarkan komunikasi yang sudah terjalin.

Adek sering cerita tentang mantan adek, bagaimana hubungan kalian berjalan, bagaimana kemesraan kalian terjalin, bagaimana dekatnya adek dengan keluargganya. Kakak tidak sepenuh hati mendengarkan semuanya karena ada sedikit rasa cemburu dihati ini saat adek menceritakan semuanya. Pada saat tertentu ditengah pembicaraan kita, selalu adek sisipkan nama panggilan mesra mantan adek tersebut. Sungguh kakak tak terima, teriak ku dalam hati. Mungkin sangat sulit bagi adek untuk melupakan semua kenangan yang sudah terjalin bersamanya. Tapi tolong hormati perasaan kakak yo  dek ‘^^’

Ah... itulah sedikit pandangan dangkal kakak tentang diri adek. Mungkin tak semua yang kakak rasakan tadi benar bagi adek tapi perasaan yang benar-benar kakak rasakan. Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah kakak tak sanggup untuk melupkaann adek. Usaha yang kakak lakukan untuk menjauh dari adek dengan cara memutuskan komunikasi terasa sangat Sulit bagi kakak sendiri.

Kakak  pasti sangat egois dimata adek. Pergi tanpa memberikan penjelasan yang memadai.  Untuk adekku.. “bukan karena bertemu adek kakak menyesal, tapi karena kakak kurang berani menyampaikan pendapat ini langsung ke adek” dari lubuk hati yang paling dalam kakak benar-benar ingin minta maaf ke adek secara langsung. Tapi lagi-lagi karena kekurangberanian ini, kakak hanya mampu menuliskan nya diblog ini. Ini lah yang terbaik bagi kita. Bukan karena terlalu banyak perbedaan, namun lebih karena perasaan tidak nyaman ini. Kakak berharap kita tetap sebagai seorang kakak dan adek saja, tidak lebih dari itu.

Terimah kasih untuk kenangan pendek yang sudah adek berikan. Benar-benar bermakna bagi kakak sebagai pengalaman hidup. Jago diri adek baek-baek yo