Pejabat oh Pejabat....
6 juni 2013
Pejabat adalah sebutan untuk
seseorang yang sudah memiliki pangkat, kekuasaan dan juga anak buah yang harus
dibimbingnya (Pendapat Pribadi Loh). Anak buah tersebut biasanya disebut
bawahan. Di indonesia, istilah pejabat sangat erat hubungannya dengan
pemerintahan. Seseorang yang meduduki
posisi tertentu yang mempunyai kriteria yang disebut sebelumnya maka dia adalah
seorang pejabat. Untuk menjadi seorang pejabat dapat dilakukan melalui proses
karir seorang pegawai negeri sipil (PNS) ataupun maupun pemberian politik oleh
pejabat lainnya. Ada cukup banyak pejabat yang ada diindonesia loh mulai dari
Esselon IV, III, II, I, sampai Menteri ^^
Kalau saya perhatikan ada
kesamaan pada hampir pejabat di negeri kita ini. Hmm.. mau tahu neh? Heheh. Ok
deh..
Pejabat di negeri ini adalah
tipekal manusia yang sangat sensitif terhadap bawahannya dan sangat hormat pada
atasanya (Mostly)
Loh kok gitu?
Iya donk..
Pejabat yang pernah saya lihat
secara langsung maupun tak langsung sangat sentisitif. Jika seseorang (terutama
bawahannya) bersikap biasa kepadanya maka dia pasti akan langsung tidak suka.
Dengan sedikit isyarat saja bawahan tersebut langsung salah tingkah dan segera
meminta maaf.
Pada saat acara pesta undangan,
jika panitia melakukan kesalahan dalam menata tempat duduk pejabat dan mengharuskan
pejabat tersebut harus berpindah kursi. Maka hampir dapat dipastikan pejabat
tersebut lebih memilih untuk meninggalkan acara walaupun perpindahan itu hanya
sebelahan kursi. Hmm.. itulah harga diri pejabat kita .
Kebiasaan pejabat yang sensitif
tentu bukan lah suatu bakat yang sudah ada sejak lahir melainkan berkembang seiring dengan
pengalaman pejabat saat proses untuk menduduki jabatan tersebut. Ada berapa
teori dari saya mengapa hal itu bisa terjadi. Pertama, pejabat tersebut merasa
sebagai orang terpilih karena tidak semua orang seperti dia pada kedudukannya.
Dia merasa lebih sehingga harus diperlakukan lebih pula. Dia merasa hebat karena dapat memerintahkan
orang. Dia merasa kuat karena dapat menghukum bawahannya. Dia merasa kaya
karena pendapatnnya melebihi yang lain. Intinya dia merasa sombong terhadap
yang ia dapatkan sekarang. Kedua, pejabat tersebut ikut-ikutan kebiasan pejabat
sebelumnya. Dia melihat sosok pejabat atasanya bersikap demikian maka dia pun
bersikap demikian. Dia melihat rekan sepangkatnya diperlakukan istimewa maka
dia juga ingn juga diperlakukan istimewa.
Hal-hal yang jangan dilakukan
ketika berurusan dengan pejabat:
- jangan membantah setiap perkataannya secara langsung. Hal ini hanya akan membuat pejabat tersebut semakin emosi saja, harga diri mereka dipertarukan disini ( menurut mereka loh). Sekalipun apa yang ingin anda sampaikan itu adalah kebenaran.
- jangan pernah dalam posisi tidak siap ketika pejabat tersebut sedang lewat didepan kita. Usahakan tersenyum walau tidak suka. Perbuatan yang tidak demikian dapat dengan mudah membuat para pejabat emosi.
- janagan pernah ada pengalaman buruk dengan pejabat. Apapun itu yang dapat membuat anda jelek dimata pejabat itu karena efeknya sungguh luar biasa. Anda akan doapandang jelek oleh seluruh pejabat lainnya walaupun pejabat itu bukan atasan anda. Hal ini dapat terjadi karena pejabat itu suka saling sharing tentang bawahannya biasanya lebih ditekankan pada prestasi bawahannya maupun nilai negatif bawahannya.
- Suka tidak suka harus tetap senyum saat berhadapan dengan pejabat.
Sangat jarang ada pejabat yang
ramah kepada bawahnya dan sebagian besar bawahan harus bersikap ramah pada
pejabat atasannya. Pejabat akan bersikap sangat ramah terhadap sesama rekan
pejabat. Mereka begitu akrab walaupun baru bertemu untuk yang pertama kali. Sungguh
kontras keadaannya saat berhadapan dengan bawahannya. “ jangan suruh bawahan
untuk bergaul dengan pejabat, tapi mulai lah dari pejabat untuk mau “membuka
hati” pada bawahnnya”
Jangan pernah mau bercita-cita
jadi pejabat kalau kamu tidak mampu memegang amanah! Bersikaplah sebagai
seorang pemimpin bukan hanya sekadar atasan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar