Tibo-tibo aku teringet maso kecik
saat lagi ngobrol samo kawan SD, kami bernostalgia kenangan indah sewaktu masa
kecil, berbagai macam memori lama terungkap kembali. Mulai dari hal yang menyanangkan hingga masa-masa sulit. Hal
yang paling perhatianku adalah saat kamai membicarakan kehebohan waktu bermain
layang, sentak saja kami langsung mengingat kembali istilah-istilah dalam
bermain layang-layang. Kalau diingat lagi untuk masa sekarang rasanya sangat
lucu dengan penggunaan istilahnya, ok, langsung aja kali ini akan saya
terangkan istilah-istilah tersebut yang masih sangant ter-ngiang di ingatan
saya hehhe
Pliger yaitu
istilah untuk menggambarkan layang-layang yang dalam keadaan sehat, hal ini
bisa kita lihat saat layang-layang yang sedang dalam keadaan dinaikkan ke
udara akan memiliki gaya yang lurus
sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemain saat layang-layang tersebut ditarik
dengan kuat mauapun dengan tidak kuat. Layang-layang yang pliger sangat
mengutungkan saat sedang diajak “paritan”.
Paritan
yaitu istilah yang menggambarkan layang-layang yang akan saling bertarung untuk
memutuskan tali pada layang-layang musuh sehingga musuh akan “lego”.
Nyangkut
yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang tersangkut saat sedang
dimainkan. Layang-layang yang nyangkut biasanya disebabkan oleh keadaan
nyinting pada layang-layang ataupun karena kelalaian dari sang pemain.
Ngoter yaitu
istilah untuk layang-layang yang selalu dalam keadaan memutar-mutar saat
dinaikkan diudara. Keadaan ngoter biasanya disebabkan oleh pemasangan “tali
timbo” yang kurang tebat dan atau layang-layang dalam keadaan nyinting dan atau
layang-layang tersebut terbuat dari kayu yang cukup tebal dan keras dari yang
biasanya. Ngoter sangat berguna untuk digunakan untuk “nyempret” layang-layang
lawan yang sudah “lego”.
Nganteng
yaitu istilah untuk layang-layang yang bisa dalam keadaan tenang saat sedang
mengudara. Jika dirasa cukup banyak angin, pemain pun dapat meningkalkan
layang-layang mereka sendiri untuk beberapa waktu melakukan aktivitas yang
lain. Layang-layang yang nganteng sangat disukai pemain dan biasanya di
wewakili suatu layangan yang pliger. Faktor penyebab layang-layang nganteng
biasanya pada “tali timbo” yang benar, layang-layang yang memiliki postur yang
lembut, terdapat cukup angin dan juga layangan yang pliger.
Nyempret
yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang mencoba untuk mendapatkan
layang-layang yang “lego” dengan cara “ngoter” didekat layang-layang tersebut
sehingga benang atau tali yang ada pada layang-layang “lego” tersebut memlilit
dan terikat pada layang-layang pemain.
Tali Timbo
yaitu tali yang dipasang pada layang-layang yang langsung melekat pada tubuh
layang-layang. Tali biasanya diikat dibagian 4 persimpangan layang-layang dan
bagian bawah layang. Pengaturan tali timbo yang benar akan menghasilkan
layang-layang dalam keadaan “Nganteng” dan nyaman saat digunkaan mengudara dan
diajak “paritan”.
Gelasan
yaitu istilah benang yang dipakai untuk menaikkan layang-layang dan digunkaan
sebagai senjata saat layang-layang saat sedang “paritan”. Gelasan biasanya
sangat tajam dan cukup untuk melukai tangan pemain, maka dari itu biasanya
gelasan hanya dipakai sedikit saja (rata-rata seh 20 meter saja).
Kukutan
yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang bertarung tidak sampai
“lego” sehingga kedua layang-layang yang bertarung saling tarik menarik hingga
keadaan tali dalam keadaan kencang di kedua pemaian yang sedang paritan, hal
ini menggambarkan kalau pertarungan dalam keadaan seimbang. Kalau sudah
demikian, solusi satu-satunya hanya “jedut” sehingga salah satu pihak akan
ketahuan siapa pemenangnya. Hal yang perlu diperhatikan saat terjadi kukutan
adalah benang yang kita gunakan apakah memiliki tipe tebal atau tipis dan juga jarak layang-layang yang kukutan
dari pemain semakin dekat makam akan saat menguntungkan pemain tersebut.
Lego yaitu
istilah untuk menggambarkan layang-layang yang
sudah putus dari tali pemain akibat dari kalah saat sedang “paritan”
dengan layang-layang musuh. Layang-layang yang sudah lego biasanya menjadi
bahan “nyempret” bagi layang-layang lain.
Ngambul
yaitu istilah yang menggambarkan layang-layang yang sudah lego tapi tak kunjung
jatuh ketanah malahan terus naik keatas langit dan hilang ditelan awan, entah
kemana akan turunnya hehehhe. Bisanya disebabkan oleh keadaan angin yang tidak
stabil.
Kedewean yaitu
istilah untuk menggambarkan layang-layang yang sudah “lego” bukan disebabkan karena
“paritan” tapi putus dengan sendirinya. Biasanya disebabkan oleh benang yang
sudah ditipis dan ditarik dengan kuat saat layang-layang sedang mengudara dan
juga mungkin angin dalam keadaan kencang.
Ke’mse yaitu
aksesoris yang dipakai pada layang-layang berupa bagian kaset berwarna
hitam yang biasanya disebut vita, ke’m
se biasa dipasang pada bagian kiri dan kanan
layang-layang, pada bagian bawa atau buntun maupun ketiganya secara
bersamaan.
Nerucup
yaitu istilah untuk layang-layang yang menukik kebawah dengan keadaan lurus
tajam biasanya dilakukan oleh layang-layang pliger.
Jedut yaitu
istilah untuk memutuskan secara paksa tali hasil “metot” dengan cara menarik
sekuat mungkin tali tersebut hinggga terputus.
Metot yaitu
istilah untuk kegiatan mencuri tali pemain musuh yang layang-layangnya sudah
lego. Tali tersebut biasanya lambat ditarik oleh pemainnya sehingga
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Reko yaitu
Gambar yang ada pada layang-layang. Reko
membuat tampilan layang-layang lebih menarik .
Itu saja istilah-istilah dalam
layang-layang yang masih saya ingat. Selamat Bernostalgia kawan ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar