Rabu, 21 Agustus 2013

Istilah-istilah dalam bermain layang-layang (layangan) dalam bahaso Palembang

Tibo-tibo aku teringet maso kecik saat lagi ngobrol samo kawan SD, kami bernostalgia kenangan indah sewaktu masa kecil, berbagai macam memori lama terungkap kembali. Mulai dari hal  yang menyanangkan hingga masa-masa sulit. Hal yang paling perhatianku adalah saat kamai membicarakan kehebohan waktu bermain layang, sentak saja kami langsung mengingat kembali istilah-istilah dalam bermain layang-layang. Kalau diingat lagi untuk masa sekarang rasanya sangat lucu dengan penggunaan istilahnya, ok, langsung aja kali ini akan saya terangkan istilah-istilah tersebut yang masih sangant ter-ngiang di ingatan saya hehhe

Pliger yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang dalam keadaan sehat, hal ini bisa kita lihat saat layang-layang yang sedang dalam keadaan dinaikkan ke udara  akan memiliki gaya yang lurus sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemain saat layang-layang tersebut ditarik dengan kuat mauapun dengan tidak kuat. Layang-layang yang pliger sangat mengutungkan saat sedang diajak “paritan”.

Nyinting yaitu kebalikan dari pliger, keadaan dimana layang-layang dalam keadaan tidak sehat. Akan menghasilkan keadaan yang miring atau memutar saat layang-layang ditarik oleh si pemain. Layang-layang dalam keadaan nyinting harus memiliki perhatian lebih dari pemain karena dalam keadaan tidak stabil di udara yang memiliki potensi layang-layang akan “nyangkut”. Ada satu cara yang sering dilakukan pemain agar layang-layang mereka kembali pliger yaitu dengan cara mengurutkan beberapa kali pada sayap layang-layang untuk mengembalikan keseimbangan layang-layang. Banyak nya pengurutan disesuaikan dengan kondisi layang-layang tersebut. Dan biasanya hal ini memang cukup berhasil mengubah keadaan layang-layang.


Paritan yaitu istilah yang menggambarkan layang-layang yang akan saling bertarung untuk memutuskan tali pada layang-layang musuh sehingga musuh akan “lego”.

Nyangkut yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang tersangkut saat sedang dimainkan. Layang-layang yang nyangkut biasanya disebabkan oleh keadaan nyinting pada layang-layang ataupun karena kelalaian dari sang pemain.

Ngoter yaitu istilah untuk layang-layang yang selalu dalam keadaan memutar-mutar saat dinaikkan diudara. Keadaan ngoter biasanya disebabkan oleh pemasangan “tali timbo” yang kurang tebat dan atau layang-layang dalam keadaan nyinting dan atau layang-layang tersebut terbuat dari kayu yang cukup tebal dan keras dari yang biasanya. Ngoter sangat berguna untuk digunakan untuk “nyempret” layang-layang lawan yang sudah “lego”.

Nganteng yaitu istilah untuk layang-layang yang bisa dalam keadaan tenang saat sedang mengudara. Jika dirasa cukup banyak angin, pemain pun dapat meningkalkan layang-layang mereka sendiri untuk beberapa waktu melakukan aktivitas yang lain. Layang-layang yang nganteng sangat disukai pemain dan biasanya di wewakili suatu layangan yang pliger. Faktor penyebab layang-layang nganteng biasanya pada “tali timbo” yang benar, layang-layang yang memiliki postur yang lembut, terdapat cukup angin dan juga layangan yang pliger.

Nyempret yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang mencoba untuk mendapatkan layang-layang yang “lego” dengan cara “ngoter” didekat layang-layang tersebut sehingga benang atau tali yang ada pada layang-layang “lego” tersebut memlilit dan terikat pada layang-layang pemain.

Tali Timbo yaitu tali yang dipasang pada layang-layang yang langsung melekat pada tubuh layang-layang. Tali biasanya diikat dibagian 4 persimpangan layang-layang dan bagian bawah layang. Pengaturan tali timbo yang benar akan menghasilkan layang-layang dalam keadaan “Nganteng” dan nyaman saat digunkaan mengudara dan diajak “paritan”.

Gelasan yaitu istilah benang yang dipakai untuk menaikkan layang-layang dan digunkaan sebagai senjata saat layang-layang saat sedang “paritan”. Gelasan biasanya sangat tajam dan cukup untuk melukai tangan pemain, maka dari itu biasanya gelasan hanya dipakai sedikit saja (rata-rata seh 20 meter saja).

Kukutan yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang bertarung tidak sampai “lego” sehingga kedua layang-layang yang bertarung saling tarik menarik hingga keadaan tali dalam keadaan kencang di kedua pemaian yang sedang paritan, hal ini menggambarkan kalau pertarungan dalam keadaan seimbang. Kalau sudah demikian, solusi satu-satunya hanya “jedut” sehingga salah satu pihak akan ketahuan siapa pemenangnya. Hal yang perlu diperhatikan saat terjadi kukutan adalah benang yang kita gunakan apakah memiliki tipe tebal atau tipis  dan juga jarak layang-layang yang kukutan dari pemain semakin dekat makam akan saat menguntungkan pemain tersebut.

Lego yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang  sudah putus dari tali pemain akibat dari kalah saat sedang “paritan” dengan layang-layang musuh. Layang-layang yang sudah lego biasanya menjadi bahan “nyempret” bagi layang-layang lain.

Ngambul yaitu istilah yang menggambarkan layang-layang yang sudah lego tapi tak kunjung jatuh ketanah malahan terus naik keatas langit dan hilang ditelan awan, entah kemana akan turunnya hehehhe. Bisanya disebabkan oleh keadaan angin yang tidak stabil.

Kedewean yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang sudah “lego” bukan disebabkan karena “paritan” tapi putus dengan sendirinya. Biasanya disebabkan oleh benang yang sudah ditipis dan ditarik dengan kuat saat layang-layang sedang mengudara dan juga mungkin angin dalam keadaan kencang.

Ke’mse yaitu aksesoris yang dipakai pada layang-layang berupa bagian kaset berwarna hitam  yang biasanya disebut vita, ke’m se biasa dipasang pada bagian kiri dan kanan  layang-layang, pada bagian bawa atau buntun maupun ketiganya secara bersamaan.

Nerucup yaitu istilah untuk layang-layang yang menukik kebawah dengan keadaan lurus tajam biasanya dilakukan oleh layang-layang pliger.

Jedut yaitu istilah untuk memutuskan secara paksa tali hasil “metot” dengan cara menarik sekuat mungkin tali tersebut hinggga terputus.

Metot yaitu istilah untuk kegiatan mencuri tali pemain musuh yang layang-layangnya sudah lego. Tali tersebut biasanya lambat ditarik oleh pemainnya sehingga dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Reko yaitu Gambar yang ada  pada layang-layang. Reko membuat tampilan layang-layang lebih menarik .


Itu saja istilah-istilah dalam layang-layang yang masih saya ingat. Selamat Bernostalgia kawan ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar