Senin, 30 Desember 2013

PULAU KEMARO..OH......

Gapura "Selamat Datang"

       
                                                      "Prasasti" sejarah Pulau Kemaro


                                                  "Pagoda" ditengah Pulau Kemaro


                                               "Dermaga" Pintu masuk Pulau Kemaro


                                                        Warga sekitar Pulau Kemaro

Minggu, 03 November 2013

PAJAK --- PKP tidak memungut pajak... ini konsekuensinya

Pengusaha Kena Pajak (PT X) lupa/tidak memungut PPN yang merupakan kewajiban sebagaimana yang diamantkan dalam UU PPN 1984 sedangkan penerima jasa sudah tidak diketahui lagi keberadaannya sehingga  tidak memungkinkan lagi dilakukan tindakan penagihan yang seharusnya dilakukan oleh PKP. Dalam kasus ini akan dilihat Dampak hukum hukum bagi kedua belah pihak
Bagi PKP (PT X)
Pasal yang terkait terkait:
1. Pasal 4  UU 42 tahun 2009, yang berbunyi
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:
a.    penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha;
b.    .....
c.    penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha;
d.    ...
e.    ...
f.     ...
g.    ...
h.    ...
2. Pasal ayat 13 UU 42 tahun 2009,
Pengusaha Kena Pajak wajib membuat Faktur Pajak untuk setiap:
a.    penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a atau huruf f dan/atau Pasal 16D;
b.    penyerahan Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c;
c.    ...
d.    ...
Dalam hal terjadi penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak, Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak dan/atau menyerahkan Jasa Kena Pajak itu wajib memungut Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dan memberikan Faktur Pajak sebagai bukti pungutan pajak

3. Pasal 14 ayat 1 UU 16 Tahun 2009
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:
a.    ...
b.    ...
c.    ...
d.    pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu;
Tidak membuat faktur pajak dapat dikarenakan dua hal pertama PKP dalam hal ini sudah memungut PPN namun tidak membuat Faktur pajak atas kejadian tersebut atau PKP itu tidak memungut PPN atas transaksi yang terutang PPN yang bisa saja disebabkan karena kelalaian maupun karena kealpaannya sehingga dapat dipastikan PKP itu tidak membuat faktur pajak.

4. Pasal 14 Ayat 4 UU 16 Tahun 2009
Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e, atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.
Dalam hal karena kealpaannya PKP tidak memungut PPN apakah tetap PKP penjual dibebankan pajak yang sebenarnya bukan menjadi tanggungannya?
Undang undang tidak menyebutkan konsekuensi itu secara eksplisit.

Bagi Pembeli:
Pasal 16f UU 42 tahun 2009
Pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran pajak, sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa pajak telah dibayar.

Penjelasan pasal:
Sesuai dengan prinsip beban pembayaran pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah adalah pada pembeli atau konsumen barang atau penerima jasa. Oleh karena itu sudah seharusnya apabila pembeli atau konsumen barang dan penerima jasa bertanggung jawab renteng atas pembayaran pajak yang terutang apabila ternyata bahwa pajak yang terutang tersebut tidak dapat ditagih kepada penjual atau pemberi jasa dan pembeli atau penerima jasa tidak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual atau pemberi jasa.

Dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa pembeli, yang sesuai dengan karakteristik PPN sebagai pajak atas konsumsi merupakan pemikul beban pajak sesungguhnya, dibebani tanggung jawab secara renteng apabila:
1.    pajak yang terutang tersebut tidak dapat ditagih kepada penjual atau pemberi jasa; dan
2.    pembeli atau penerima jasa tidak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual atau pemberi jasa.
Dengan demikian, tanggung jawab secara renteng pada konteks Pasal 16F adalah pelimpahan beban tanggung jawab pembayaran ke Kas Negara atas pajak terutang, yang timbul akibat penyerahan barang kena pajak (Pasal 4 huruf a) atau penyerahan jasa kena pajak (Pasal 4 huruf c), kepada pembeli yang mestinya menjadi tanggung jawab penjual sebagai akibat pajak terutang tersebut tidak dapat ditagih kepada penjual dan pembeli tidak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak.


Referensi : http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/artikel/ok-ppn/1034-tanggung-jawab-secara-renteng
UU 19 tahun 2009 dan UU 42 tahun 2009


Rabu, 30 Oktober 2013

The WEAKNESS

Hati ini begitu rapuh

Itulah perasaan yang sering aku rasakan saat menghadapi suatu keadaan yang diluar kendali. Semua konsentrasi buyar dan aku hanyut dalam keadaan tersebut. Aku tidak dapat lagi berpikir jernih untuk memutuskan tindakan apa yang harus aku ambil.
1.     
  Saat menjadi notulis dadakan dikantor. Sebenarnya aku sudah sering menjadi notulis untuk keadaan yang biasa-biasa saja yaitu membuat notulen tidak terikat waktu dan juga tidak terikat kewajiban untuk membeberkannya didepan publik. Namun, semua berubah ketika aku disuruh menjadi notulen dalam suatu Focus group discussion (FGD). Ternyata hasil notulen harus selesai hari itu juga dan akan dibahas bersama semua peserta. Kegalauan mulai terjadi saat menetukan bentuk notulen seperti apa yang diiinginkan peserta karena memang ini pertama kalinya aku mengikuti FGD sehingga tidak ada gambaran sama sekali. Masalah lainnya timbul saat mempresentasikan hasil notulen. Hasil notulen yang kubuat banyak mendapat koreksi dari peserta hal itu tentu membuat pikiran menjadi down dan tidak fokus. Ah.. sebuah pengalaman berharga sudah aku lalui pikir dalam hati sembari mengembuskan nafas panjang saat selesai FGD tersebut


2.     Saat ikut pertandingan voli dikantor yang notabene yang pertama kali bermain dalam suatu pertandingan antar tim. Hal ini terpaksa aku lakukan karena tidak ada lagi orang diruang untuk diajak bermain voli karena jika tidak tim kami aku didiskualifikasi dari pertandingan. Posisi aku disini hanya sebagai pelengkap. Saat bermain voli aku kelihatan sangat kikuk namun bukan itu yang menjadi beban pikiranku saat memikirkan kembali peristiwa tersebut.  Aku bertanya-tanya kenapa aku mudah terbawa keadaan dan hilang konsentrasi karena terlalu banyak pikiran  kalau aku kan berbuat salah dan merugikan tim dan akan mendapat cemoohan dari penonton karena kesalahanku tadi. Orang melihatku bermain seperti robot yang badaanya ada dilapangan namun pikirannnya terbang melayang. Yeah... aku tidak mampu mengendalikan hati dan pikiran ini lagi saat semua keadaan diluar kendali

Plin Plan

Aku orangnya fleksibel jadi tidak terlalu suka kalau terikat pada sesuatu yang kubuat sendiri.terkadang aku berubah haluan dari rencana yang sudah ditetapkan karena kondisi yang tidak sesuai dengan yang aku prediksi sehingga aku secara langsung maupun tak langsung akan berpengaruh terhadapa hasil yang ingin dicapai.
1.       
 Saat akan berpergian ketempat x, namun karena jalan menuju x sedang macet maka kadangkala kuputuskan untuk berpergian ketempat y saja dari pada tidak berpergian sama sekali (mungin seperti peribahasa “tak ada akar ,rotan pun jadi” hehehhe)


2.       Saat sedang pergi berbelanja. Awalnya hanya ingin beli barang x saja, namun saat sudah di lokasi aku bisa saja membeli barang x, y dan juga  heheh

S    Sungguh Plin Plan Yang aneh bukan? hoohoh






Terlalu banyak berpikir

Nah ini neh masalah terbesar dalam hidupku ini. Mungkin karena aku orangnya pendiam makanya semua yang akan aku katakan hanya aku pikirkan saja. Hal itu membuat aku selalu berpikiran dampak daripada setiap yang aku lakukan yang membuat aku susah sendiri karena terkadang memikirkan hal yang tidak penting
1.       Saat harus memutuskan apakah aku akan mengambil tugas belajar atau ijin belajar. Aku sampai semalaman galau memikiranya. Mempertimbangkan setiap dampak dari keputusan yang aku pilih. Aku bertanya pada orang-orang dekatku dan paa akhirnya aku tetap tidak dapat memutuskan.
2. Saat harus memilih penempatan kerja. Aku galau semingguan hehehehe,

     Setelah galau memilih pilihan yang terbaik biasanya keputusan terakhir aku ambil saat sudah mendekati deadline. Ada perasaan lega sesaat setelah keputusan itu diambil. Dan yang pasti sebenarnya apa keputusan yang aku ambil sebenarnya akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi diriku namun karena sudah terlalu banyak berpikir aku jadi sedkit parno terhadap keputusan yang aku ambil. Wala wala wala...




Sulit bergaul

Aku terus mengamati bagaimana teman-temanku menjalani pergaulan dan aku mendapati ternyata aku adalah manusia yang sulit bergaul maupun membaur dengan orang lain. Aku terkengkang dengan pola pikir “apa sih rumus pergaulan itu?”, bagaiman bisa orang menegur seseorang yang bahkan tidak ia kenal?, atau Kenapa “dia” sangat suka berbicara dibanding dengan yang lain?. Aku lebih senang bergaul dalam kelompok kecil dibandingkan dalam suatu komitas. Karena menurutku aku tidak dapat memahami pola pikir mereka semua dna aku juga yakin kalau mereka pun tidak semuanya tahu dengan pola pikirku. Bergaul dalam kelompok kecil membuat merasa lebih nyaman untuk memperhatikan dan juga diperhatikan. Aku sangat menghargai suatu persahabatan lebih dari apapun. Aku ingin menghargai sahabatku dengan sepenuh hati tapi aku juga mau diperlaukan sebaliknya. 


 Mungkinkah aku tidak ramah sehingga aku sulit bergaul? Jawabnya mungkin saja.. karena memang aku tidak mau dan tidak punya kemauan untuk menegur seseorang yang baru aku kenal. Tapi hal itu tentu tidak melulu salah aku karena tidak mau menegur sehingga terkadang tidak mau mengenal lebih jauh. Ingat pergaulan dapat dimulai oleh salah satu pihak maupun dari kedua belah pihak.  Jadi kenapa aku harus menegur duluan kalau dia tidak mau melakukan hal yang sama ? hhehe
Mungkin karena sebab-sebab itulah diriku ini jadi sulit bergaul dan terkesan apatis dimata orang lain. Tak apalah orang berpikir demikian ..biarlah aku tidak banyak teman sehingga aku bisa menjadikan temanku yang sedikit itu sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku

Selasa, 24 September 2013

Fenomena Apa ini?

Malam ini, selepas jalan bersama kawan lama. saya memeriksa handphone dan  ternyata ada 3 pesan yang masuk. Kubuka satu persatu pesan itu dan ternyata semua berasal dari teman sejak kecilku berinisial “na”. Pesan itu bertuliskan “ jun dmno, jun ak nak brsan blah dak” Setelah kubaca, aku langsung tahu maksud pesan itu. Boleh dibilang pesan serupa juga sering kuterima dari dia, yang maksudnya sama sehingga aku dapat menyimpulkan demikian. “Na” bermaksud untuk meminjam/meminta uang lagi padaku dan dalam kebimbangan, keraguan dan ketidakjelasan aku putuskan untuk membantu dia lagi. Dia berujar kalau dia butuh uang sebesar 30 ribu tapi aku hanya menyanggupi untuk membantu sebesar 15 ribu saja.

Pertemuan dengan “Na”
Kami pun sepakat untuk bertemu didekat rumah saya. Tiba saatnya untuk bertemu dia memberi tahu via sms kalau dia sudah dekat rumahku. akupun bergegas menuju lokasi yang sudah disepakati. Sesampainya disana dia langsung ngomong terus terang perihal maksud dan tujuannya itu. akupun berbalik bertanya untuk apa uang tersebut sembari mengatakan bahwa alasan yang diberikan dia itu sungguh klasik, dia beralasan kalau hal ini disebabkan karena dia butuh uang untuk mengganti bahan bakar kendaraan yang dia gunakan sedangkan dia tidak puya uang.memang sulit mempercayainya karena alasan yang dia berikan selalu samu setiap mau “berasan”. Dengan sedikit berat hati aku mempercayainya dan memberikan uang sebesar 15 ribu pada dia.

Bukan yang pertama
Kejadian itu bukan yang pertama kali. Dia sudah beberapa kali mengirimkan pesan yang serupa dengan maksud untuk meminjam/meminta uang padaku. Awalnya aku langsung percaya karena memang dia adalah teman yang cukup akrab padaku ditambah lagi dia selama ini belum bekerja walaupun dia sudah cukup lama menamatkan sekolahnya. Tidak ada sedikit pun kecurigaan padanya karena aku rasa memang dia sangat membutuhkan uang itu. Selang beberapa minggu sejak kejadian pertama, dia menghubungiku kembali dengan maksud yang serupa. Akupun masih tidak menaruh kecurigaan padanya. Namun, semenjak permintaan ketiganya datang yang selang beberapa minggu kemudian dengan cara dan maksud yang sama timbul sedikit kecurigaan kalau saya hanya dia manfaatkan aku untuk memperoleh uang secara gratis.ah sudahlah.. kucoba untuk menipis pikiran negatif sejauh-jauhnya. Kejadian tersebut berulang terus seperti yang aku jelaskan sebelumnya.

Ketidakjelasan
Aku sebenarya hanya ingin minta kejelasan dari “na”. Maksud dari dia berkata “berasan” yang ia gunakan dalam pesan singkanya itu apa? Apakah dia meminjam atau hanya sekadar meminta saja uang itu. aku butuh kejelasan agar memberikan kebaikan untuk kedua belah pihak. Jika yang dia maksud adalah meminjam, maka konsekuensiya dia harus membayar atas apa yangs sudah dia pinjam itu dan harus memberikan kepastian kapan akan membayarnya,ingatlah kalau janji adalah utang, utang tersebut akan ditagih sampai hari akhir jika yang bersangkutan tidak membayarnya di dunia ini. Bagi saya sendiri masih terus kepikiran mengapa dia belum membayar hutangnya dan kadang kala timbul pikiran negatif tentang dia, sungguh hal ini sangat mengnggangu hati saya. Beda posisinya kalau dia sudah dari awal menyatakan kalau “berasan” yang dia maksud adalah meminta, tentu bagi saya ini tidak akan menjadi beban pikiran, dan saya cukup mempertimbangkan kemampuan saya untuk membantu. Dan bagi dia juga enak karena tidak harus membayarnya. sebagai seorang teman, apalagi dia adalah teman sejak kecil saya, saya pasti sangat mempertimbangkan untuk membantu teman yang sedang kesusahan. Dia cukup menjelaskan keadaanya dan untuk apa uang itu. Jikalau dia jujur apa adanya saya pasti tidak akan tega untuk tidak membantunya dan jika perlu saya rela untuk meminjam pada teman saya untuk membantunya terlebuh dahulu.

Sebuah fenomena
Sejenak aku berpikir balik, terlintas kalau ternyata saat ini saya sudah menjadi “bank” bagi  beberapa teman-teman saya. Saya mencoba meninventarisir semua ingatan saya terkait fenomena ini, ah ternyata benar sekali, paling tidak sudah ada 7 teman saya melakukan hal yang hampir sama seperti na yaitu “na”, “de”, “id”, “li”, “ba”, “ad”, “fe”. Dari 7 itu ternyata 4 orang atau lebih dari 50%  lupa atau bahkan tidak mempunyai niat untuk membayar utangnya.
Mereka semua adalah teman akrabku bahkan “id” adalah sepupu saya sendiri. Saya masih ingat jelas saat-saat mereka ingin mengutarakan maksudnya untuk meminjam uang. Mereka memohon dengan sungguh-sungguh kalau mereka membutuhkannya dan berjanji akan segera membayaranya. Tapi setelah sekian lama aku menunggu, ternyata tetap tidak ada kejelasan dari mereka.tidak sama sekali mengungkit janji-janji mereka seakan mereka lupa kewajiban yang harus mereka penuhi. Aku tidak habis pikir orang seperti mereka yang begitu mudahnya melupakan utangnya ataukah mereka berpikir kalau aku itu memberikan uang itu secara cuma-cuma dan menganggap aku sudah tidak membutuhkan uang itu lagi. Sepertinya mereka lupa kalau aku ini adalah seorang yang tidaklah kaya, bapaknya hanya seorang penarik becak. Dengan berkaca hal itu tentulah aku juga sangat membutuhkan uang itu. Aku diam bukan berarti aku melupakan. Apakah aku harus bertindak tidak sopan dengan secara terang-terangan menagih utang kepada mereka? Ah...itu bukanlah sifatku, dan aku tidak bakalan tega untuk melakukannya.

Ada Tujuan Negatif
Apakah aku akan berdosa jika aku meminjamkan uangku yang akan digunakan untuk keperluan maksiat? Itulah yang kupikirkan saat aku meminjamkan uang pada “na” dan “id”. Mengapa demikian? Ah tidak aku perlu aku jelaskan tapi itulah yang sebenarnya aku rasakan. Semua perasaan itu muncul saat dua orang itu mengutarakan maksudnya dan disandingkan dengan apa yang aku dengar dan aku lihat sendiri tentang mereka selama ini.

Kebodohankah?
Apakah aku bodoh melakukan hal yang sama berulang kali padahal aku tahu dia tidak akan membayarnya? Aku selalu berpikiran seperti itu. Hampir-hampir sudah kubulatkan tekad untuk tidak mau membantu mereka lagi. Namun semua berubah saat mereka sedang ngomong langsung perihal maksud mereka. Hati ini jadi luluh dan tidak tega kalau sampai tidak membantu mereka. Sejujurnya aku belum bisa sepenuhnya mengikhlaskan atas apa yang mereka lakukan padaku, sekuat apapun aku mecoba, perasaan itu selalu muncul dengan mengganggu hati ini. Aku berharap apa yang mereka semua katakan tentang maksud dan tujuan peminjaman itu adalah benar dan uang itu digunakan sebagaimana mestinya dan memang jika tidak ada kemampuan membayar alangkah baiknya  untuk ngomong langsung ke saya supaya semuanya menjadi lebih jelas dan baik untuk kedua belah pihak. Saya  berharap saya tidaklah dipermainkan oleh mereka yang hanya memanfaatkan ketidaksanggupanku untuk menagih hutang-hutang itu.

Meminjam uang itu memang cara termudah untuk mendapatkan uang tapi jangan lupa kewajiban untuk membayarnya. Sangatlah tidak nyaman menjadi seorang yang hutangnya tidak dibayar dan aku merasakan semua itu, dan aku tidak ingin lagi melihat orang-orang yang dengan mudahnya melupakan hutang mereka.

Rabu, 21 Agustus 2013

Istilah-istilah dalam bermain layang-layang (layangan) dalam bahaso Palembang

Tibo-tibo aku teringet maso kecik saat lagi ngobrol samo kawan SD, kami bernostalgia kenangan indah sewaktu masa kecil, berbagai macam memori lama terungkap kembali. Mulai dari hal  yang menyanangkan hingga masa-masa sulit. Hal yang paling perhatianku adalah saat kamai membicarakan kehebohan waktu bermain layang, sentak saja kami langsung mengingat kembali istilah-istilah dalam bermain layang-layang. Kalau diingat lagi untuk masa sekarang rasanya sangat lucu dengan penggunaan istilahnya, ok, langsung aja kali ini akan saya terangkan istilah-istilah tersebut yang masih sangant ter-ngiang di ingatan saya hehhe

Pliger yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang dalam keadaan sehat, hal ini bisa kita lihat saat layang-layang yang sedang dalam keadaan dinaikkan ke udara  akan memiliki gaya yang lurus sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemain saat layang-layang tersebut ditarik dengan kuat mauapun dengan tidak kuat. Layang-layang yang pliger sangat mengutungkan saat sedang diajak “paritan”.

Nyinting yaitu kebalikan dari pliger, keadaan dimana layang-layang dalam keadaan tidak sehat. Akan menghasilkan keadaan yang miring atau memutar saat layang-layang ditarik oleh si pemain. Layang-layang dalam keadaan nyinting harus memiliki perhatian lebih dari pemain karena dalam keadaan tidak stabil di udara yang memiliki potensi layang-layang akan “nyangkut”. Ada satu cara yang sering dilakukan pemain agar layang-layang mereka kembali pliger yaitu dengan cara mengurutkan beberapa kali pada sayap layang-layang untuk mengembalikan keseimbangan layang-layang. Banyak nya pengurutan disesuaikan dengan kondisi layang-layang tersebut. Dan biasanya hal ini memang cukup berhasil mengubah keadaan layang-layang.


Paritan yaitu istilah yang menggambarkan layang-layang yang akan saling bertarung untuk memutuskan tali pada layang-layang musuh sehingga musuh akan “lego”.

Nyangkut yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang tersangkut saat sedang dimainkan. Layang-layang yang nyangkut biasanya disebabkan oleh keadaan nyinting pada layang-layang ataupun karena kelalaian dari sang pemain.

Ngoter yaitu istilah untuk layang-layang yang selalu dalam keadaan memutar-mutar saat dinaikkan diudara. Keadaan ngoter biasanya disebabkan oleh pemasangan “tali timbo” yang kurang tebat dan atau layang-layang dalam keadaan nyinting dan atau layang-layang tersebut terbuat dari kayu yang cukup tebal dan keras dari yang biasanya. Ngoter sangat berguna untuk digunakan untuk “nyempret” layang-layang lawan yang sudah “lego”.

Nganteng yaitu istilah untuk layang-layang yang bisa dalam keadaan tenang saat sedang mengudara. Jika dirasa cukup banyak angin, pemain pun dapat meningkalkan layang-layang mereka sendiri untuk beberapa waktu melakukan aktivitas yang lain. Layang-layang yang nganteng sangat disukai pemain dan biasanya di wewakili suatu layangan yang pliger. Faktor penyebab layang-layang nganteng biasanya pada “tali timbo” yang benar, layang-layang yang memiliki postur yang lembut, terdapat cukup angin dan juga layangan yang pliger.

Nyempret yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang mencoba untuk mendapatkan layang-layang yang “lego” dengan cara “ngoter” didekat layang-layang tersebut sehingga benang atau tali yang ada pada layang-layang “lego” tersebut memlilit dan terikat pada layang-layang pemain.

Tali Timbo yaitu tali yang dipasang pada layang-layang yang langsung melekat pada tubuh layang-layang. Tali biasanya diikat dibagian 4 persimpangan layang-layang dan bagian bawah layang. Pengaturan tali timbo yang benar akan menghasilkan layang-layang dalam keadaan “Nganteng” dan nyaman saat digunkaan mengudara dan diajak “paritan”.

Gelasan yaitu istilah benang yang dipakai untuk menaikkan layang-layang dan digunkaan sebagai senjata saat layang-layang saat sedang “paritan”. Gelasan biasanya sangat tajam dan cukup untuk melukai tangan pemain, maka dari itu biasanya gelasan hanya dipakai sedikit saja (rata-rata seh 20 meter saja).

Kukutan yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang bertarung tidak sampai “lego” sehingga kedua layang-layang yang bertarung saling tarik menarik hingga keadaan tali dalam keadaan kencang di kedua pemaian yang sedang paritan, hal ini menggambarkan kalau pertarungan dalam keadaan seimbang. Kalau sudah demikian, solusi satu-satunya hanya “jedut” sehingga salah satu pihak akan ketahuan siapa pemenangnya. Hal yang perlu diperhatikan saat terjadi kukutan adalah benang yang kita gunakan apakah memiliki tipe tebal atau tipis  dan juga jarak layang-layang yang kukutan dari pemain semakin dekat makam akan saat menguntungkan pemain tersebut.

Lego yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang  sudah putus dari tali pemain akibat dari kalah saat sedang “paritan” dengan layang-layang musuh. Layang-layang yang sudah lego biasanya menjadi bahan “nyempret” bagi layang-layang lain.

Ngambul yaitu istilah yang menggambarkan layang-layang yang sudah lego tapi tak kunjung jatuh ketanah malahan terus naik keatas langit dan hilang ditelan awan, entah kemana akan turunnya hehehhe. Bisanya disebabkan oleh keadaan angin yang tidak stabil.

Kedewean yaitu istilah untuk menggambarkan layang-layang yang sudah “lego” bukan disebabkan karena “paritan” tapi putus dengan sendirinya. Biasanya disebabkan oleh benang yang sudah ditipis dan ditarik dengan kuat saat layang-layang sedang mengudara dan juga mungkin angin dalam keadaan kencang.

Ke’mse yaitu aksesoris yang dipakai pada layang-layang berupa bagian kaset berwarna hitam  yang biasanya disebut vita, ke’m se biasa dipasang pada bagian kiri dan kanan  layang-layang, pada bagian bawa atau buntun maupun ketiganya secara bersamaan.

Nerucup yaitu istilah untuk layang-layang yang menukik kebawah dengan keadaan lurus tajam biasanya dilakukan oleh layang-layang pliger.

Jedut yaitu istilah untuk memutuskan secara paksa tali hasil “metot” dengan cara menarik sekuat mungkin tali tersebut hinggga terputus.

Metot yaitu istilah untuk kegiatan mencuri tali pemain musuh yang layang-layangnya sudah lego. Tali tersebut biasanya lambat ditarik oleh pemainnya sehingga dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Reko yaitu Gambar yang ada  pada layang-layang. Reko membuat tampilan layang-layang lebih menarik .


Itu saja istilah-istilah dalam layang-layang yang masih saya ingat. Selamat Bernostalgia kawan ^.^

Sabtu, 08 Juni 2013

PEJABAT OH PEJABAT....

Pejabat oh Pejabat....

6 juni 2013

Pejabat adalah sebutan untuk seseorang yang sudah memiliki pangkat, kekuasaan dan juga anak buah yang harus dibimbingnya (Pendapat Pribadi Loh). Anak buah tersebut biasanya disebut bawahan. Di indonesia, istilah pejabat sangat erat hubungannya dengan pemerintahan.  Seseorang yang meduduki posisi tertentu yang mempunyai kriteria yang disebut sebelumnya maka dia adalah seorang pejabat. Untuk menjadi seorang pejabat dapat dilakukan melalui proses karir seorang pegawai negeri sipil (PNS) ataupun maupun pemberian politik oleh pejabat lainnya. Ada cukup banyak pejabat yang ada diindonesia loh mulai dari Esselon IV, III, II, I, sampai Menteri ^^

Kalau saya perhatikan ada kesamaan pada hampir pejabat di negeri kita ini. Hmm.. mau tahu neh? Heheh. Ok deh..

Pejabat di negeri ini adalah tipekal manusia yang sangat sensitif terhadap bawahannya dan sangat hormat pada atasanya (Mostly)

Loh kok gitu?

Iya donk..

Pejabat yang pernah saya lihat secara langsung maupun tak langsung sangat sentisitif. Jika seseorang (terutama bawahannya) bersikap biasa kepadanya maka dia pasti akan langsung tidak suka. Dengan sedikit isyarat saja bawahan tersebut langsung salah tingkah dan segera meminta maaf.
Pada saat acara pesta undangan, jika panitia melakukan kesalahan dalam menata tempat duduk pejabat dan mengharuskan pejabat tersebut harus berpindah kursi. Maka hampir dapat dipastikan pejabat tersebut lebih memilih untuk meninggalkan acara walaupun perpindahan itu hanya sebelahan kursi. Hmm.. itulah harga diri pejabat kita .

Kebiasaan pejabat yang sensitif tentu bukan lah suatu bakat yang sudah ada sejak lahir  melainkan berkembang seiring dengan pengalaman pejabat saat proses untuk menduduki jabatan tersebut. Ada berapa teori dari saya mengapa hal itu bisa terjadi. Pertama, pejabat tersebut merasa sebagai orang terpilih karena tidak semua orang seperti dia pada kedudukannya. Dia merasa lebih sehingga harus diperlakukan lebih pula.  Dia merasa hebat karena dapat memerintahkan orang. Dia merasa kuat karena dapat menghukum bawahannya. Dia merasa kaya karena pendapatnnya melebihi yang lain. Intinya dia merasa sombong terhadap yang ia dapatkan sekarang. Kedua, pejabat tersebut ikut-ikutan kebiasan pejabat sebelumnya. Dia melihat sosok pejabat atasanya bersikap demikian maka dia pun bersikap demikian. Dia melihat rekan sepangkatnya diperlakukan istimewa maka dia juga ingn juga diperlakukan istimewa.

Hal-hal yang jangan dilakukan ketika berurusan dengan pejabat:
  1. jangan membantah setiap perkataannya secara langsung. Hal ini hanya akan membuat pejabat tersebut semakin emosi saja, harga diri mereka dipertarukan disini ( menurut mereka loh). Sekalipun apa yang ingin anda sampaikan itu adalah kebenaran.
  2. jangan pernah dalam posisi tidak siap ketika pejabat tersebut sedang lewat didepan kita. Usahakan tersenyum walau tidak suka. Perbuatan yang tidak demikian dapat dengan mudah membuat para pejabat emosi.
  3. janagan pernah ada pengalaman buruk dengan pejabat. Apapun itu yang dapat membuat anda jelek dimata pejabat itu karena efeknya sungguh luar biasa. Anda akan doapandang jelek oleh seluruh pejabat lainnya walaupun pejabat itu bukan atasan anda. Hal ini dapat terjadi karena pejabat itu suka saling sharing tentang bawahannya biasanya lebih ditekankan pada prestasi bawahannya maupun nilai negatif bawahannya.
  4. Suka tidak suka harus tetap senyum saat berhadapan dengan pejabat.

Sangat jarang ada pejabat yang ramah kepada bawahnya dan sebagian besar bawahan harus bersikap ramah pada pejabat atasannya. Pejabat akan bersikap sangat ramah terhadap sesama rekan pejabat. Mereka begitu akrab walaupun baru bertemu untuk yang pertama kali. Sungguh kontras keadaannya saat berhadapan dengan bawahannya. “ jangan suruh bawahan untuk bergaul dengan pejabat, tapi mulai lah dari pejabat untuk mau “membuka hati” pada bawahnnya”


Jangan pernah mau bercita-cita jadi pejabat kalau kamu tidak mampu memegang amanah! Bersikaplah sebagai seorang pemimpin bukan hanya sekadar atasan!

UNTUK ADEKKU (^.^)

Untuk adekku yang sempat memberi warna  di hati kakak....

31 mei 2013

Sudah beberapa hari hati ini terus terbayang perbuatan yang sudah kakak lakukan pada adek. Ada perasaan menyesal mengakhiri hubungan ini dengan cara yang tidak sehat. Kakak sadar ini semua salah kakak yang tidak menghubungi adek hingga beberapa lama waktu. Hati kakak diselimuti rasa penyelesalan karena kakak tidak sempat mengungkapkan alasan dibalik semua ini. Adek begitu baik, cantik, muda, energik, dari keluarga berada dan juga penuh semangat. Adek selalu punya kisah untuk dibagi ke kakak. Adek tidak pernah menunjukkan ketidaksukaan saat jalan bersama kakak. Sungguh adek adalah calon istri yang benar-benar ideal  untuk dijadikan sebagai calon menantu, itu ucapan yang selalu kakak dengar dari ibu-ibu yang sering berinteraksi dengan adek.

Sungguh kakak tak punya sedikit pun keberanian untuk mengaungkapkan ini semua pada adek. Kakak tak sanggup untuk mengatakannya secara langsung. Mungkin dengan merangkai tulisan ini kakak ingin menyampaikan sesuatu tentang apa yang kakak rasakan.

Saat bertemu relasi, adek selalu menperkenalkan kakak pada relasi adek itu. Adek selalu menyebut kakak sebagai lulusan dari “Universitas A”  sehingga akan menimbulkan “komentar” dari orang yang mendengarkannya. Sebenarnya kakak cukup risih saat adek menyampaikan pada semua orang tetang “kelebihan”  kakak. Sungguh kakak benar-benar tidak tahu motif dibalik adek melakukan semua ini. Lagi-lagi karena ketidakmampuan kakak dalam menyampaikan pesan in, kakak jadi tidak bisa mengatakannya langsung pada adek. Tapi tahu kah adek kalau sebenarnya kakak ini adalah seorang yang tidak berada? Yang bisa kuliah disana tak lepas dari bantaun keluarga besar? Tahu kah adek kalau kakak banyak kekurangan dibandingkan kelebihan kakak yang secuil itu? Sungguh... dalam hati sebenarya kakak begitu minder saat bersanding dengan adek. Dengan latar belakang ekonomi maupun agama yang kurang, kakak merasa kurang pantas untuk disandingkan dengan adek. Maka dari itulah kakak memutuskan untuk menjauhi adek secara perlahan-lahan dengan memudarkan komunikasi yang sudah terjalin.

Adek sering cerita tentang mantan adek, bagaimana hubungan kalian berjalan, bagaimana kemesraan kalian terjalin, bagaimana dekatnya adek dengan keluargganya. Kakak tidak sepenuh hati mendengarkan semuanya karena ada sedikit rasa cemburu dihati ini saat adek menceritakan semuanya. Pada saat tertentu ditengah pembicaraan kita, selalu adek sisipkan nama panggilan mesra mantan adek tersebut. Sungguh kakak tak terima, teriak ku dalam hati. Mungkin sangat sulit bagi adek untuk melupakan semua kenangan yang sudah terjalin bersamanya. Tapi tolong hormati perasaan kakak yo  dek ‘^^’

Ah... itulah sedikit pandangan dangkal kakak tentang diri adek. Mungkin tak semua yang kakak rasakan tadi benar bagi adek tapi perasaan yang benar-benar kakak rasakan. Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah kakak tak sanggup untuk melupkaann adek. Usaha yang kakak lakukan untuk menjauh dari adek dengan cara memutuskan komunikasi terasa sangat Sulit bagi kakak sendiri.

Kakak  pasti sangat egois dimata adek. Pergi tanpa memberikan penjelasan yang memadai.  Untuk adekku.. “bukan karena bertemu adek kakak menyesal, tapi karena kakak kurang berani menyampaikan pendapat ini langsung ke adek” dari lubuk hati yang paling dalam kakak benar-benar ingin minta maaf ke adek secara langsung. Tapi lagi-lagi karena kekurangberanian ini, kakak hanya mampu menuliskan nya diblog ini. Ini lah yang terbaik bagi kita. Bukan karena terlalu banyak perbedaan, namun lebih karena perasaan tidak nyaman ini. Kakak berharap kita tetap sebagai seorang kakak dan adek saja, tidak lebih dari itu.

Terimah kasih untuk kenangan pendek yang sudah adek berikan. Benar-benar bermakna bagi kakak sebagai pengalaman hidup. Jago diri adek baek-baek yo

Senin, 20 Mei 2013

LAPTOPKU HILANG.....SEMOGA PENCURINYA SEGERA DIBERIKAN HIDAYAH hehheeh

 15 maret 2013, hari dimana aku kehilangan laptop kesayanganku Asus x201e.

Kamis malam itu hampir sama seperti malam-malam sebelumnya. Tidak ada pertanda apapun kalau bakal ada kejadian yang sangat diluar dugaan ku ini. Bermula dari kebiasaanku untuk menikmati wifi gratis, aku pun bersiap-siap menuju lokasi penikmatan wifi (Nikmat bener wifi, kenceng gitu loh,heeh). Tiba sekitar pukul 8 malam, langsung ku buka laptopku, seperti biasaya aku bertujuan untuk mendownload file sebanyak-banyaknya. Begitu nikmatnya saat melihat  kecepatan file yang didownload yang bisa menembus angka 500KB/s di layar laptop.

Saat itu aku duduk dipembatas pagar yang langsung bersinggungan dengan pertigaan jalan. Aku terhanyut menatap laptop, waktu  demi waktu  berlalu, sekitar pukul 10 malam hal itu terjadi. Tiba-tiba laptop yang kupegang dirampas oleh pengendara motor. Mereka duduk berboncengan, aku tidak begitu cepat merespon, diriku terkejut, berusaha aku mengejar motor tersebut di kegelapan malam, motor tersebut berlalu dengan cepat, motor ku pun kunyalakan dengan maksud untuk mengejarnya. Aku tidak tahu harus mengejar kemana karena memang motor ku sudah jauh tertinggal. Sampai pada suatu simpang pertigaan, aku hanya bisa memilih dengan hati mana jalan yang mungkin dilalaui oleh si permapok tersebut. Ku coba terus unutk menyusuri jalan-jalan, ku perhatikan disekeliling jalan sambil berharap melihat pelakunya. Namun sejauh aku mencari tak kutemukan petunjuk apapun. Hati sudah mulai gusar, kacau, dan labil. Kucoba ulangi lagi jalan yang sudah kulalui sampai pada pertigaan  awal. Ah... sudah lah pikir ku dalam hati, mungkin ini adalah kehendak tuhan padaku. Aku pun mengendarai motor dengan sempoyongan mencari tempat untuk berpikir sejenak. Aku sudah pasrah dan ikhlas. Yang ada didalam pikikiran aku adalah bagaimana cara nya supaya keluarga tidak begituk khawatir atas kejadian tersebut , setelah pikiran aku agak tenang, langsung saja aku pulang, dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Malam itu pula aku tidak dapat memejamkan mata dengan tenang, selalu terbayang peristiwa yang baru saja terjadi padaku.


 mengapa aku tidak teriak saja saat kejadian berlangsung?

  1. Karena pada saat itu konsentrasi penuh sedang kucurahkan pada monitor laptop, ketika ada peristiwa itu terjadi respon untuk berteriak itu tidak otomatis, ditambah lagi sudah bawaan mengantuk dan pikiran sudah mengambang
  2. Hal serupa pernah terjadi sebelumnya. Saat itu seseorang mendekat dan tiba menarik laptopku. Setelah kuperhatikan dengan jelas ternyata itu hanya lah temanku yang sedang mau bercanda. Dia datang dengan mengejutkanku. Berbekal dari hal itu lah ketika kejadian tersebut berlangsung, aku tidak buru-buru berteriak melainkan memastikan terlebih dahulu siapa yang melakukannya, alhasil saya sempat melihat wajah orang yang merampas laptop ku di kegelapan malam walaupun tidak jelas heheheh;
  3. Pada saat kejadian, kondisi jalan dalam keadaan gelap dan larut malam, aku sempat berfikir bahwa percuma saja kalau aku teriak-teriak toh pada dasarnya disana memang sedang tidak ada orang;
  4. Mungkin ini sudah takdirnya si perampok untuk sukses beraksi malam itu ^^


Apa yang aku lakukan setelah kejadian itu?
1.       Tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi karena aku anggap itu hal yang percuma saja
2.       Langsung mengganti password facebook, karena takut disalahgunakan oleh perampok
3.       Menenangkan diri, mencoba ikhlas, mendoakan sang pelaku supaya segera bertaubat


Apa saja kerugian yang aku alami atas kejadian tersebut?

  1. Materi. Laptop tersebut baru aku beli 3 bulan yang lalu (maksudnya dihitung saat kejadian). Aku membelinya dengan harga Rp2.880.000,00
  2. Non Materi. Sudah banyak file berharga yang kusimpan dilaptop itu,mulai dari foto, video, musik, hasil downloadanku selama bertahun-tahun. File-file rahasia (pengen tahun ya? Hhiih). Yang ku takutkan adalah adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan file-file pribadiku. Semoga perampok yang budiman itu tidak macam-macam terhadap fileku dan segera mem-format ulang laptop tersebut. Aku dak peduli mau dia jual lagi atau dipakai sendiri sing penting dataku mesti tak hapus dulu.
Apa kesimpulannya?
Penjahat ada dimana-mana. Jangan memncing penjahat dengan barang-barang berharga dipinggir jalan karena itu memang jadi tempat yang paling sering terjadi.

LULUSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS

1 Mei 2013, suatu hari yang sangat ditunggu-tunggu telah tiba. Pada hari itu, seperti biasanya, kami menerima gaji. Namun ada hal yang sedikit berbeda yang mengejuktkan diriku. Pengumuman kelulusan ujian yang selama ini ku nantikan sudah di umumkan, dan alhamdulilah aku lulus..yes!!. hal ini sudah aku prediksi sebelumnya bahwa saya akan dapat lulus ujian sertifikasi hanya dengan mengikuti satu kali ujian saja. Tak dapat dipungkiri, soal yang diujikan terkesan kaku dan  berbau hapalan yang notabene sangat mudah untuk dipelajari. Dengan bermodalkan satu buku saja dan membaca dengan sungguh-sungguh  buku tersebut, insya allah saya saya yakin semua orang pasti bisa lulus (mudahkan ujiannya , hehehe). Sekarang tinggal menunggu sertifikat kau ditor nya keluar sembari menunggu SK pegawai. 

Rabu, 13 Maret 2013

Wifi Hunter PART 2

Semenjak pencarian wifi yang kulakuakan bebarapa waktu yang lalu, sudah banyak tempat wifi gratis yang kukunjungi antara lain:

Kambang iwak
Ada begitu banyak sinyal wifi ditempat ini. Namun yang menarik perhatian saya adalah Sumsel wifi area dan wifi pemkot. Pertama ku coba wifi pemkot. komputer langsung terkonek ke jaringan tanpa harus mengisikan password. Kucoba untuk browsing dan ternyata cukup lancar. Pengujian selanjtnya adalah dengan melihat kecepatan koneksi dengan cara mendownload sebuah file video. Hmm… ternyata hasil nya sungguh mengecewakan!!! Kecepatan maksimalnya hanya  50KB/s dan tidak stabil dan pada akhirnya gagal mendownload karena jaringan terputus. huft! Sungguh payah!.. Langsung saja saya koneksikan ke wifi sumsel area, ternyata tidak dapat terkoneksi. Jaringanya selalu dalam koneksi limited..bener-bener kecewa! Maka kuputusan tuk langsung pulang dan tak pernah lagi mencoba wifi ditempat itu.

Komplek ski air Jakabaring
 Saya pertama kali mencoba wifi disini pada sabtu pagi pada saat rumah saya dalam keadaan banjir namun saya lupa kapan persisnya tanggal berapa. Lokasi wifi dekat dengan ski air yang pada saat itu sedang dalam keadaan air pasang sehingga hampir sebagian tempat disana tergenang oleh air. Aku duduk didepan gedung utama. Langsung kucoba koneksi wifi disana. Wow…. Kecepatannya bias tembus 500KB/s. langsung wae aku download video antrianku. Namun tidak beberapa lama terasa tidak enak. Posisi tempat duduk disana sungguh tidak nyaman Sehingga aku hanya bertahan untuk beberapa saat saja. Dan kuputuskan hanya untuk main air saja disana karena disana airnya sunngguh bersih dan benar-benar terasa suasana pantai. Saya sempat datang lagi kesana untuk mencoba wifi gratis. Tempat ini akan menjadi alternatif internet gratis jika hanya jika tempat favoritku sudah tidak bias dipakai lagi. Semoga kelak tempat ini menjadi lebih nyaman untuk berinternet lama-lama^^


.       Halaman kantor gubernur

Tempat favorit yang sering aku kunjungi. ,mungkin sampai empat kali dalam seminggu aku menikmati internet gratis ditempat ini. Tempatnya ramai dan cukup enak untuk berlama-lama. Paling tidak sampai battery laptop habis aku baru selesai browsing (sekitar 3 jam) . kecepatan download disini bias mencapai 600KB/s. sudah tak terhitung berapa kali saya datang kesini. Saya benar-benar puas dengan keceptan yang diberikan walaupun terkadang koneksi disini kadang-kadang menjadi lemot. Saya pernah didatangi oleh petugas keamanan disana karena diduga mekukan kegiatan yang mencurigakan (kisahnya akan saya posting dibagian yang terpisah). Berikut rekapitulasi Data yang saya gunakan selama berinternet disini (data berdasarkan besarnya file yang sudah didownload dan diurutkan berdasarkan yang paling besar)
1.       3,11GB
2.       2,53GB
3.       2,44GB
4.       2,32GB
5.       2,31GB
6.       2,22GB
7.       2,02GB
8.       1,83GB
9.       1,81GB
            10.   1,35GB

Hotel S
  
Saya sangat berharap kalau hotel bintang 4 ini dapat memberikan koneksi internet yang mumpuni untuk mendonload antrian video yang telah aku buat untuk didownload. Kucoba untuk berselancar namun saya merasa ini terlalu lambat. Saya menganggap mungkin karena banyak orang yang mengakses sehingga menjadi agak lemot. Kucoba pada malam hari namun ternyata hasilnya tetap sama saja. Aku coba untuk mengakses internet didalam kamar ternyata jaringan wifinya tergangggu dan hanya bersifat limited saja. Pihak hotel sudah mengantisipasinya dengan menyediakan kabel LAN untuk berinternet. Namun setelah beberapa kali mencoba ternyata laptop saya tidak bias menggunakan kabel LAN. ASUUU, jauh dari harapan untuk mendownload. Hanya kecewa yang kudapat

Selasa, 12 Maret 2013

Sertifikasinya Gue........Kau Ditor

Ujian dilaksanakan mulai dari Senin 4 Maret  sampai dengan Kamis 7 Maret 2013. Jauh-jauh hari saya sering belajar dengan mengangsur materi yang akan diujikan dengan harapan dapat lulus dengan hanya satu kali mengikuti saja. Ujian ini bertujuan untuk memberikan serfikasi atas kompetensi yang dimiliki oleh kauditor sesuai dengan jenjangnya. Untuk level saya adalah kauditor terampil. Jika lulus maka kita akan diberikan pengakuan berupa sertifikat. selain itu kita juga akan mendapatkan tunjangan tambahan sebesar 240.000/bulan. Langsung saja, saya akan bahas satu persatu materi yang diujikan dimana terdapat 7 materi.
1.       DKD
Merupakan ujian pertama sehingga belum ada gambaran suasana ujian nantinya. Awalnya soal berbentuk essay namun karena alasan yang tidak diketahui soal diubah kedalam bentuk pilihan ganda. Hal ini sudah diinformasikan ke semua pihak terkait. Soal berjumlah 30 buah, kami sudah dapat bocoran dari saudara kami yang ada ditimur.akan tetapi integritas lebih tinggi dihati kami. Tak satupun dari kami yang melakukan kecurangan itu. Soal-soal yang diberikan relatif mudah jika kita sudah belajar dari buku yang menjadi referensi. Estimasi nilai 9,66

2.       MPPS
Ujian di hari kedua. Sudah ada gambaran pola pembuat soal. Belajar dengan giat. Soal berjumlah 30 buah pilihan ganda. Semuanya text book. Materi tidak terlalu menarik. Estimasi nilai 9,66

3.       KASN
Ujian dihari kedua. Soal memiliki pola yang berbeda dibanding dengan soal-soal untuk periode sebelumnya. Materi ter-menarik kedua yang saya pelajari. Bener-bener bernostalgia dengan materi yang sama pada saat kuliah dulu. Semenjak ujian tersebut saya sudah semakin paham terhadam keuangan Negara tidak hanya sekedar menghapal saja. Estimasi nilai 9,33

4.       KKT
Ujian dihari ketiga. Sudah belajar dengan maksimal walaupun materinya sangat tidak menarik. Soal yang diajukan sangat ambigu menurut pandangan saya namun karena patokannya adalah buku referensi maka hal ini menjadikan materi ini penuh dengan ketidakpastian. Ujian jadi bingung dalam menjawab soalnya. Estimasi Nilai 9

5.   IAP
Ujian dihari ketiga. Mulai tidak konsentrasi lagi terhadap materi. Tidak terlalu paham dan materinya juga tidak terlalu menarik. Sebelum ujian tidak sempat banyak membaca karena terganggu konsentrasi oleh teman. Pada saat ujian sangat yakin dengan jawaban namun setelah komparasi dengan teman muncul keraguan untuk lulus. Pikiran sudah mulai kacau. Dengan daya dan upaya yang ada tetap untuk fokus untuk ujian berikutnya. Keesokan harinya setelah selesai ujian langsung mengoreksi jawaban yanag ada. Semua jawaban sudah ditemukan.hasil koreksi menunjukkan kalau estimasi nilai saya adalah 8,33

6.       SEKK
Ujian dihari keempat. Konsentrasi memudar dampak dari ujian gagal sebelumnya. Materinya juga tidak menarik. Ujian berjalan dengan mulus walaupun tetap saja ada kesalahan karena kurang teliti. Estimasi nilai 9

7.       PAP
Ujian dihari keempat dan sekaligus ujian penutup. Merupakan materi yang paling menarik untuk dipelajari dengan jumlah materi yang dibahasa sangat variatif dan banyak.saya bertekad untuk memberikan hasil yang terbaik untuk ujian ini. Namun, kenyataan berkatan lain. Soal yang diujikan ternyata cukup asing bagi saya. Setelah membandingkan dengan teman-teman saya mulai ragu dengan jawaban saya. Pikiran jadi tidak tenang takut akan gagal untuk lulus dengan sekali ujian. Saya berusaha untuk mencari semua jawaban dari soal yang diujikan tadi. Sampai saat ini masih ada beberapa soal yang saya sendiri belum tahu jawabannnya. Estimasi Nilai 8,3.
Namun hati ini masih galau dengan hasil ujian terhadap materi ini. Semoga lulus!!!


Kesimpulan:
1.     Ujian relatif Mudah-mudah Susah. Menjadi sangat mudah jika kita benar hapal terhadap buku yang kit abaca
2.  Kesalahan yang terjadi pada saya relatif karena kesalapengartian soal ataupun karena kurang teliti bukan karena kurang membaca ataupun kurang belajar
3.     Saya yakin lulus walaupun masih ada sedikit keraguan terhadap materi PAP
4.      Berharap dapet nilai yang terbaik ^^

Senin, 25 Februari 2013

keCEWo

 Benar sekali apa yang dikatakan oleh mbak Eva kalau semunya harus dinikmati. Berawal dari keluhan yang saya lontarkan pada beliau perihal apa yang aku rasakan selama ini. Saya mengeluh tentang pekerjaan yang terasa sungguh tidak nyaman dijalani. Merasa ini tidak adil. Orang terus mendapatkan tugas tapi saya tidak kalaupun ada pekerjaan itu yang tidak menghasilkan uang. Hati terus mengeluh dan selalu berpikir untuk menyalakan semua orang atas keadaan ku ini. Hati terus bertanya mengapa saya tidak dipekerjakan, mengapa tidak pernah dipakai, mengapa ditelantarkan, seperti seorang pegawai kelas 2 yang selalu mendapat sisa itupun kalau masih ada sisa. Setiap kegiatan yang menghasilkan uang tidak sekalipun saya diajak, namun jikalau pekerjaan itu tidak menghasilkan uang diriku ini selalu diajak. Teman-teman yang lain mendapatkan tugas silih berganti bahkan ada yang sudah 3 kali bertugas sedangkan yang lain belum sama sekali. Kekecewaan ku ini juga dipicu penempatan yang tidak sesui dengan ilmu dengan kata  lain saya tidak berkompeten dibidang ini. Tiap hari aku hanya mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Aku marah.

Banyak hal yang aku telantarkan, waktu yang terbuang dan pikiran yang terkuras karena kekecewaanku ini. Sudah hampir 3 bulan saya duduk disini dan sebagian besar hanya duduk dan menunggu waktu untuk pulang. Hati dan jiwa ini tak pernah kuberikan seutuhnya pada instanku ini. Selalu terbesit keinginan untuk segera keluar dan bekerja ditempat lain. Begitu banyak politik pada instansi ini bahkan sampai untuk urusan penugasan sudah terasa nuansa politiknya. Dari awal, kami yang ditempatkan disini adalah pion-pion politik para pejabat dan kami, saat ini, hanya bisa mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan oleh para politikus tersebut.


Hah..saya sebenarnya tidak suka cara kerja instansi ini, namun apa daya diriku sudah  masuk dalam pusaran nya. Paling tidak setelah mendengarkan wejengan dari pengalaman mbak eva, aku akan menerima keadaanku ini. Mencoba menikmati setiap waktu longgar ini dengan santai sembari berharap ada penugasan menghampiriku. Tetap senyum walau lusuh, tetap semangat walau jadi pengangguran pasif.  “Sudah.Nikmati sajalah, Semua akan baik-baik saja. Tapi kalau kamu tidak suka Ya Silakan keluar dari sini dengan segala konsekuensi yang ada “ saya selalu menetapkan pikiran saya, sepanjang saya belum sanggup untuk keluar dari disini maka aku  harus menjalaninya dengan senyum, mungkin kalian berpikir saya tidak bersyukur.... yups benar sekali. Makanya mulai sekarang saya mau bersyukur ^^